kita daN LingkunGan HiduP....

Pada zaman ini, manusia dituntut untuk berhadapan dengan kehidupan yang serba praktis dan canggih. Untuk memenuhi pola hidup seperti itu, manusia seringkali memanfaatkan segala hal yang ada di depan matanya untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut. Seringkali manusia menembus batasan-batasan tertentu entah batasan tersebut berupa etika ataupun peraturan-peraturan tertulis untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya . Manusia memang tidak pernah puas dengan kata “cukup”. walaupun kehidupannya sudah terkesan makmur dan sejahtera, tetap saja ada suatu hal atau beberapa hal yang masih dianggap “kurang cukup”.seringkali mereka mengatakan “tidak puas..”, “harus lebih dari ini..”, “harus lebih lagi…” Tidak pernah ada kata “puas” atau “cukup” dalam otak mereka. Mereka selalu menginginkan hal yang baru, hal yang berbeda. Mereka selalu berpandangan bahwa kehidupan saat ini harus lebih sempurna dari yang terdahulu, harus ada barang yang baru untuk mengganti barang yang lama. Pemikiran seperti itu tidak pernah hilang sampai sekarang. Memang benar ,dengan adanya pemikiran seperti itu manusia dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya dengan mudah dan lebih praktis.
Banyak terlahir berbagai macam inovasi baru untuk memudahkan manusia untuk mendapatkan kepuasan lahir maupun batin. Jika pemikiran tersebut tidak dapat dikendalikan, seringkali pemikiran tersebut membuat manusia menjadi makhluk yang tidak berperasaan. Mereka mengambil sesuatu yang seharusnya tidak mereka ambil, mengorbankan suatu hal yang seharusnya tidak mereka korbankan, mencoba memiliki sesuatu yang sebenarnya tidak boleh mereka miliki, dan masih banyak lagi tindakan mereka yang merugikan sekitarnya. Mereka tidak peduli apakah tindakan-tindakan mereka itu dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi sekitarnya. Yang ada dalam benak mereka hanyalah bagaimana cara untuk memenuhi kepuasan hidup, bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup. Sampai pada titik itulah manusia dikatakan sebagai makhluk yang “serakah”. Serakah akan segala hal yang bukan miliknya, dan serakah akan segala hal yang ada di depan matanya.
Banyak sekali yang menjadi korban keserakahan manusia, baik itu manusia yang lainnya maupun lingkungan sekitarnya. Akibat sifat serakah itu, manusia tidak segan-segan merugikan orang lain demi kepentingannya sendiri. Dan yang lebih buruk lagi adalah, manusia tidak segan-segan mengambil kekayaan alam yang ada disekitarnya dengan jumlah yang tidak dapat ditoleransi lagi. Manusia mengeksploitasi alam untuk dapat mengeruk keuntungan yang hanya akan memuaskan dirinya sendiri. Apakah mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah merusak “rumah” mereka sendiri? Apakah bumi ini bukan tempat tinggal mereka ? dan apakah mereka mau memberikan anak-cucu mereka sebuah “rumah” yang sudah rusak akibat ulahnya sendiri ?
Kita sebagai manusia adalah salah satu makhluk penghuni bumi ini, yang tidak lain adalah rumah kita sendiri dan rumah bagi seluruh umat manusia beserta makhluk hidup lainnya. Wajah suatu “rumah” merupakan gambaran dari watak penghuninya. Lalu bagaimana wajah dari “rumah” kita ini ? bagaimana keadaan bumi ini sebagai rumah seluruh umat manusia di dunia ?. Wajah bumi kita tidak sama seperti yang dulu. Banyak sekali yang berubah dari keadaan bumi yang dulu. Bumi kita tidak menjadi lebih baik melainkan menjadi lebih buruk. Begitu juga dengan penghuninya, menjadi lebih serakah dari sebelumnya. Kita seakan-akan tidak mau tahu tentang keadaan bumi kita sekarang. Kita masih bersikap acuh-tak acuh, dan berpangku tangan saja melihat bumi kita ini dieksploitasi habis-habisan. Apalagi dengan orang-orang ” berduit” yang kerjanya hanya menjarah lingkungan disana-sini. Padahal lingkungan adalah salah satu bagian dari bumi yang patut kita jaga untuk melindungi bumi kita. Lingkungan adalah tempat kita hidup saling berdampingan dengan manusia lain, hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati yang ada. Tidak dapat dipungkiri lagi kalau kita selalu hidup berdampingan dengan lingkungan.
Manusia dan lingkungan menjadi suatu gabungan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia dan lingkungan, baik yang lingkungan biotic maupun lingkungan abiotik mempunyai hubungan timbal balik satu sama lain. Kebutuhan hidup manusia selalu dipenuhi oleh segala hal yang terdapat dalam lingkungan, dan sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, manusia tidak lagi memperhatikan kelestarian lingkungan. Lingkungan hanya dipandang sebelah mata sebagai penyedia kebutuhan hidup. Kesadaran kita untuk melestarikan lingkungan kian berkurang dan berkurang.
Akibat perbuatan kita yang tidak memperhatikan lingkungan, banyak sekali kerusakan- kerusakan lingkungan yang terjadi di sekitar kita. Sering sekali kita mendengar terjadinya banjir, tanah longsor , pecemaran , isu-isu pemanasan global dan sebagainya. Hal tersebut tidak lain dikarenakan oleh perbuatan manusia kepada lingkungannya . Mungkin secara sadar ataupun tidak, berangsur –angsur kita telah lalai melaksanakan kewajiban kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan ini. Padahal hal tersebut perlu kita lakukan demi kelangsungan hidup kita dan anak-cucu kita nantinya.
Salah satu contoh dampak perusakan lingkungan yang sering sekali kita dengar adalah Banjir. Pelaku utama terjadinya peristiwa ini adalah manusia. Seringkali kita tidak sadar bahwa hal-hal kecil yang kita perbuat dapat menimbulkan dampak yang besar bagi lingkungan, seperti terjadinya banjir. Terkadang kita membuang sampah tidak pada tempatnya, ada yang membuang di selokan atau bahkan di sungai. Hal sederhana seperti itu jika dilakukan oleh orang banyak dan menjadi kebiasaaan, maka dapat mengakibatkan banjir. Selokan yang fungsi utamanya adalah sebagai saluran drainase untuk menampung air hujan, jika dipenuhi oleh tumpukan-tumpukan sampah maka selokan akan kehilangan fungsi utamanya. Air dalam selokan tidak dapat mengalir sebagaimana seharusnya karena terhambat oleh tumpukan-tumpukan sampah tersebut . saat ini sungai kita-pun juga banyak dipenuhi oleh tumpukan-tumpukan sampah sehingga menyebabkan sungai menjadi tercemar juga.
Banjir yang terjadi akibat hal-hal tersebut sering terjadi di kota-kota besar yang berpenduduk padat, seperti Jakarta. Banjir sudah menjadi agenda tahunan bagi warga Jakarta. Banjir sudah banyak menelan korban jiwa dan juga mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Tapi mengapa sampai sekarang banjir masih terjadi ? bahkan bisa menjadi lebih parah dari tahun ke tahun. Penyebab-penyebab banjir, khusunya di Jakarta adalah adanya perusakan lingkungan di sekitar sungai. Terdapat praktek penebangan liar dimana-mana, pembangunan villa-villa di Bogor yang mengurangi daerah resapan air. Hal-hal tersebut tak luput dari campur tangan manusia, baik dari pejabat pemberi izin dan juga para pemilik modal untuk mengeksploitasi lingkungan.
Untuk menanggulangi banjir, para pejabat kita tidak segan-segan mengambil dana APBN untuk membangun sejumlah kanal di Jakarta. Dana yang mereka ambil tidak sedikit, tetapi apakah dengan dana tersebut bisa menjadi jaminan bagi Jakarta untuk terlepas dari bencana banjir? Sebaiknya rencana pembangunan kanal perlu untuk dikaji ulang agar dana yang dipakai untuk membuat kanal tersebut tidak terbuang sia-sia.
Selain banjir, dampak lain dari perusakan lingkungan yang sering kita dengar adalah tanah longsor Pengertian tanah longsor adalah terjadinya pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi di daerah terjal yang tidak stabil. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor. Ulah manusia pun bisa menjadi penyebab tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan.(sumber : wikipedia Indonesia).
Dari pengertian dan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya bencana tanah longsor secara tidak langsung adalah manusia. Aktivitas manusia yang mengganti hutan sebagai daerah perkebunan dan ladang dapat berakibat fatal bagi mereka sendiri. Hal tersebut dapat membuat hutan menjadi gundul dan otomatis mengurangi daerah resapan air hujan. Oleh karena itu, kita mempunyai kewajiban untuk menjaga hutan kita dari berbagai macam bentuk aktivitas penebangan liar.
Dari sekian contoh dampak perusakan lingkungan, dampak yang paling dapat kita rasakan di dekat kita adalah polusi atau pencemaran. Polusi merupakan salah satu masalah serius akibat aktivitas manusia yang dapat merusak lingkungan. beberapa bentuk polusi yang sering kita dengar adalah polusi udara dan polusi air. Polusi udara banyak terdapat di daerah perkotaan, dimana banyak terdapat kendaraan bermotor dan juga aktivitas industry yang menghasilkan limbah berupa asap.Polusi udara di lingkungan kita ini sudah sangat memprihatinkan.
Kota-kota besar seperti Jakarta merupakan kota yan banyak terdapat polusi udara. Kepadatan penduduk di Jakarta mengakibatkan banyaknya kendaraan bermotor yang menjadi sumber polusi udara terbesar di kota-kota metropolitan seperti Jakarta.
Derajat polusi udara di lingkungan kita sudah mencapai titik mencemaskan. Asap beracun alias polutan itu bukan hanya bersumber dari kendaraan bermotor. Polutan juga berasal dari asap kompor, termasuk asap rokok. (sumber: cyber tokoh, 2/3/2009).Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa polusi udara tidak hanya terdapat di lingkungan luar saja akibat asap kendaraan bermotor, polusi udara juga terdapat di dalam rumah yang berasal dari asap rokok dan juga asap kompor.
Dari beberapa penyebab polusi udara tersebut, yang paling banyak menyumbang polutan adalah kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor banyak kita jumpai di kota-kota besar. Tidak heran jika di kota-kota besar terdapat banyak polutan yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Saat ini banyak sekali orang – orang yang memiliki kendaraan pribadi lebih dari satu, baik itu sepeda motor maupun mobil. Dengan begitu penyumbang polusi udara juga semakin banyak . Selain itu asap kendaraan bermotor dapat membahayakan kesehatan manusia dan dapat merusak lingkungan. Kendaraan bermotor megeluarkan polutan akibat kurangnya perawatan pada kendaraan bermotor dan juga rendahnya kualitas bahan bakar yang dipakai. Sehingga asap yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor berbahaya bagi kesehatan manusia dan juga lingkungan.
Sebaiknya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi kepemilikan kendaraan pribadi dan juga memperbaiki fasilitas angkutan umum, sehingga dapat mengurangi pemakaian kendaraan bermotor di jalan kota. Selain itu, pemerintah juga dapat merencanakan pengadaan ruang terbuka hijau di tengah kota atau taman kota, dan merindangkan jalan raya. Sudah semestinya kita segera menangani masalah polusi udara. Selain upaya dari pemerintah, kita juga dapat berpatisipasi untuk mengurangi polusi udara di kota. Kita dapat memulainya dari hal yang kecil terlebih dahulu. Seperti, melakukan penghijauan di sekitar lingkungan kita, bepergian dengan menggunakan kendaraan umum, jalan kaki atau dengan bersepeda, merawat kendaraan bermotor dengan benar agar tidak menghasilkan gas buangan yang buruk, tidak merokok, dan masih banyak hal lain yang dapat kita lakukan untuk berpartisipasi dalam upaya mengurangi polusi udara. Semua hal yang kita lakukan untuk memperbaiki lingkungan, pastinya akan membawa dampak yang positif juga pada manusia.
Selain udara kita yang tercemar, air yang terdapat di sekitar kita juga tercemar. Beberapa hal yang menjadi akibat dari pencemaran air adalah adanya limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai, pembuangan limbah industry yang mengandung beberapa bahan kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan. Limbah rumah tangga biasanya dibuang oleh warga yang bermukim di daerah aliran sungai. Seringkali mereka yang tidak memenuhi aturan mengenai garis sempadan sungai , membuang sampah- sampah berupa plastic dan sampah makanan ke pinggir sungai atau bahkan ke badan sungai. Tidak sulit dijumpai adanya tumpukan-tumpukan sampah yang terdapat di pinggir sungai ataupun di badan sungai.
Pembuangan limbah industry di sungai juga menjadi salah satu penyebab terjadinya polusi air / pencemaran air. Seringkali pabrik-pabrik menghasilkan limbah dalam bentuk cair, lalu limbah tersebut dibuang ke sungai . Dari beberapa limbah tersebut ada yang tidak berbahaya, ada juga yang masih mengandung bahan-bahan kimia lain yang masih berbahaya. Jika limbah industry yang dibuang ke sungai masih mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya , maka akan dapat merusak ekosistem di dalam dan di daerah sungai tersebut.
Contoh kasus mengenai pencemaran air akibat limbah industry yang sering kita dengar akhir-akhir ini adalah pencemaran air di Teluk Buyat. Perairan di Teluk Buyat yang terletak di Sulewesi Utara tercemar oleh logam berat arsen dan merkuri . Logam berat tersebut berasal dari pembuangan limbah tambang PT Newmont Minahasa Raya ( MNR ).
Arsen merupakan zat yang mudah patah, berwarna keperakan dan sangat toksik. Keracunan akut menimbulkan gejala muntaber disertai darah, disusul dengan koma, sampai kepada kematian. Keracunan secara kronis menimbulkan anorexia, kolik, mual, diare, ikterus, perdarahan pada ginjal, kanker kulit, beronkitis, dan kanker kulit. As juga dapat menimbulkan iritasi, alergi, dan cacat bawaan. ( sumber: Wikipedia Indonesia )
Pencemaran logam Arsen di Teluk Buyat sudah sangat memprihatinkan, dari data tersebut kita juga bisa melihat akibat-akibat yang timbul jika ada yang mengalami keracunan logam arsen. Selain logam Arsen, ada juga zat kimia lain yang berbahaya yang juga mencemari perairan di Teluk Buyat, yaitu merkuri.
Merkuri merupakan logam yang mempunyai kekhasan yaitu logam berwujud cair. Keracunan merkuri dapat menimbulkan gejala susunan syarat pusat yaitu kelainan kepribadian, tremor (gemetar), konvulsi, pikun, insomnia, kehilangan kepercayaan diri, iritasi, depresi, dan rasa ketakutan. Gejala yang timbul akibat keracunan merkuri adalah gejala gastro-intestinal seperti stomatitis, hipersalivasi, kolitis, sakit saat mengunyah, ginggitis, garis hitam pada gusi, dan gigi mudah terlepas. Kulit dapat menderita dermatitis dan ulcer. Merkuri organik cenderung merusak sistem syaraf pusat, sedangkan merkuri anorganik cenderung merusak ginjal dan menyebabkan cacat bawaan. ( sumber: Wikipedia Indonesia )
Sama dengan logam arsen, merkuri juga merupakan zat kimia hasil indusri yang membahayakan lingkungan. merkuri biasanya merupakan zat buangan dari industry pertambangan emas. Seperti yang trdapat dalam data di atas, merkuri sangat berbahaya bagi tubuh.
Dampak pencemaran arsen dan merkuri di Teluk Buyat sudah sangat meresahkan bagi warga di sekitar Teluk Buyat. Tidak sedikit warga yang memakai air di Teluk Buyat mulai merasakan dampak dari keracunan logam arsen dan merkuri. Banyak warga di sekitar Teluk Buyat mengalami penyakit yang diindikasikan sebagai akibat dari keracunan arsen dan merkuri.
Cara pembuangan limbah hasil industry yang tidak benar, dapat menimbulkan dampak yang berbahaya dari lingkungan. seperti yang terdapat di Teluk Buyat tersebut, dapat dilihat bahwa limbah pengolahan emas oleh PT Newmont tidak memenuhi prosedur – prosedur pembuangan limbah yang aman. Akibat adanya kesalahan tersebut, lingkungan kita menjadi korban utama pencemaran arsen dan merkuri. Selain lingkungan di Teluk Buyat, warga juga menjadi koban pencemaran dan terserang penyakit-penyakit akibat keracunan arsen dan merkuri.
Pencemaran arsen dan merkuri di Teluk Buyat merupakan salah satu contoh yang sering kita dengar mengenai pencemaran air. Masih banyak lagi contoh-contoh lain yang terdapat di sekitar kita. Dan masih banyak lagi lingkungan kita yang tercemar akibat ulah manusia baik yang di sengaja maupun tidak sengaja. Tetapi sampai saat ini, sedikit sekali dari kita yang sadar akan peranan lingkungan untuk kehidupan di masa mendatang, sehingga sedikit pula manusia – manusia yang bertanggung jawab terhadap perusakan lingkungan.
Dari sekian banyak dampak kerusakan lingkungan yang terdapat di sekitar kita, yang paling banyak menarik perhatian adalah isu-isu mengenai pemanasan global atau yang lebih dikenal dengan global warming. Pemanasan global merupakan suatu peristiwa dimana suhu bumi menjadi meningkat baik di atmosfer, laut dan daratan. Pemanasan global dapat menyebabkan perubahan iklim di bumi. Hal itu merupakan dampak yang sangat serius bagi lingkungan dan juga manusia.
Pemanasan global salah satunya disebabkan oleh greenhouse effect atau yang kita sebut sebagai efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan suatu peristiwa dimana gas karbondioksida ( CO2) dan gas – gas lainnya terperangkap dalam atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi menjadi lebih panas. Gas CO2 dapat menghalangi keluarnya sinar infrared yang dipancarkan oleh matahari untuk keluar dari atmosfer bumi. Tentunya istilah tesebut tidak asing lagi di telinga kita. Hal itu sudah menjadi pembicaraan hangat di seluruh dunia. Banyak orang yang membicarakan dan mencari cara untuk mengurangi dampak efek rumah kaca.
Dampak efek rumah kaca bisa rasakan dengan mudah seperti contohnya, suhu Kota Malang yang dikenal sebagai kota sejuk sudah tak sesejuk dulu lagi. Seiring dengan perkembangan Kota Malang yang ingin menjadi kota metropolitan dengan dibangunnya mal –mal membuat penduduk Kota Malang semakin bertambah dari tahun ke tahun, pertambahan jumlah penduduk itu diikuti dengan pertambahan jumlah pengguna kendaraan bermotor di Kota Malang. Pertambahan jumlah pengguna kendaraan bermotor tersebut juga menambah pasokan CO2 ( karbondioksida ) di udara. Bertambahnya kadar CO2 di udara Kota Malang tidak diimbangi dengan pertambahan jumlah taman kota atau ruang terbuka hijau ( RTH ) di Malang. Karena banyaknya CO2 di udara, keadaan Kota Malang menjadi panas dan tidak sesejuk dulu lagi.
Di Kota Malang saat ini, kita sering sekali melihat ataupun mendengar adanya proyek – proyek pembangunan mal ataupun kawasan belanja dan juga ruko ( rumah toko ), tetapi kita jarang mendengar adanya pembangunan taman kota atau adanya penambahan ruang terbuka hijau yang justru perlu dibangun di Kota Malang. Dengan adanya penghijauan atau pembangunan ruang terbuka hijau, dapat mengurangi banyaknya kadar CO2 di udara sehingga udara di Kota Malang menjadi lebih bersih dan sejuk.
Kita mungkin sudah banyak mendengar dampak-dampak kerusakan lingkungan yang lebih kompleks lagi. Selain itu, kita mungkin juga tidak mengetahui bahwa masih terdapat dampak-dampak lain yang belum kita sadari. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita mengubah pola hidup yang sebelumnya tidak pernah memperhatikan lingkungan menjadi lebih dekat dengan lingkungan. sudah menjadi kewajiban kita sejak awal untuk menjaga lingkungan. Hendaknya dalam memustuskan atau merencanakan suatu hal, kita harus memikirkan pula dampak yang kita berikan pada alam dan lingkungan kita.
Banyak sekali upaya yang telah dilakukan manusia untuk menjadi lebih dekat dengan alam, dan melestarikan lingkungan, tetapi jumlahnya memang tidak sebanding dengan perilaku-perilaku manusia yang merusak lingkungan. saat ini dunia sedah banyak menyuarakan tentang pelestarian lingkungan dan juga pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan lingkungan. sering sekali kita dengan adanya suatu proyek pembangunan atau konsep perencanaan yang mengusung konsep ‘green’. Konsep tersebut hendak menggambarkan bahwa suatu proyek ataupun rencana yang mereka gunakan adalah konsep pendekatan kepada lingkungan, dimana mereka memperhatikan factor lingkungan dalam rencana mereka. Dalam kegiatan merencana, perencana sudah mulai menganalisis dampak dari perencanaannya bagi lingkungan dan alam. Mereka sudah mulai membuat suatu konsep dimana kelestarian lingkungan dan sumber daya alam menjai prioritas utama dalam suatu perencanaan.
Selain maraknya pembangunan yang mengusung konsep ‘green’, kita juga pernah mendengar adanya Protocol Kyoto. Protocol Kyoto lahir karena adanya keprihatinan dari berbagai negara terhadap keadaan lingkungan dan alam yang mulai tercemar oleh gas – gas buangan dari kegiatan industry. Seiring dengan majunya perindustrian di dunia semenjak terjadinya revolusi industry di Eropa, hampir di setiap negara mempunyai pabrik – pabrik yang mengeluarkan emisi berupa gas CO2 ( karbon dioksida ) ke udara. Oleh karena itu pada tahun 1997, disusun suatu perjanjian untuk mengurangi adanya emisi gas CO2 ( karbon dioksida ) demi mencegah dan menekan terjadinya efek rumah kaca ( green house effect ).
Hampi seluruh umat manusia di dunia sudah merespon dampak pengrusakan lingkungan. Hendaknya kita juga termasuk salah satu dari mereka yang sadar akan pentingnya melestarikan lingkungan dan juga sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Berbagai macam upaya dan terobosan dapat kita lakukan mulai saat ini untuk mencegah dampak pengrusakan lingkungan yang lebih kompleks lagi. Mulai saat ini hendaknya kita lebih mencintai lingkungan serta lebih dekat dengan lingkungan dan alam. Dengan rasa tersebut kita senantiasa akan menggerakkan hati kita dan orang lain untuk melestarikan lingkungan.
Dengan melestarikan lingkungan dan juga menjaga sumber daya alam, maka kita akan dapat menyediakan suatu kehidupan yang lebih baik bagi anak cucu kita nantinya. Tentu kita juga ingin menyisakan suatu kenikmatan hidup dengan lingkungan yang bersih dan sumber daya alam yang melimpah untuk generasi mendatang dan penerus penerusnya. Kesadaran kita untuk menjaga dan melesarikan lingkungan harus kita salurkan pada generasi mendatang, sehingga manusia dan lingkungan dapat hidup selaras dan saling melengkapi.
0 Responses

Posting Komentar